Cara Membuat Kebun Sayur Dengan Konsep Hidroponik Sistem NFT

Hidroponik adalah salah satu metode pertanian modern yang populer di kalangan masyarakat urban. Metode tanam ini menggunakan nutrisi dalam air sebagai pengganti tanah. Tidak perlu lah tanah yang subur, hidroponik bisa dilakukan di tempat yang minim lahan dan minim jarak dengan kota.

Teknik Cara Menanam Hidroponik & Jenis Tanaman yang Cocok

Dalam berkebun hidroponik, ada beberapa teknik dasar yang harus dipelajari, antara lain:

1. Teknik Wick System

Teknik ini sangat mudah dilakukan dan cukup efektif. Tanaman hidup dalam pot plastik yang diletakkan di atas wadah yang berisi nutrisi dan air. Cairan tersebut disedot ke pot dengan menggunakan sumbu atau kain yang disebut wick.

Pelatihan Hidroponik Bogor I Filaha Farm I ((LANGSUNG PRAKTEK))

Teknik wick system cocok untuk diterapkan pada sayuran yang memiliki sistem perakaran yang dangkal, seperti kangkung, selada dan sawi.

2. Teknik Deep Water Culture (DWC)

Dalam teknik DWC, tanaman ditempatkan di pot yang terapung di atas wadah yang berisi air. Di dalam air terkandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman, serta oksigen dari gelembung udara yang masuk ke dalam wadah dengan bantuan pompa air.

Teknik Cara Menanam Hidroponik & Jenis Tanaman yang Cocok

Teknik DWC sangat cocok untuk tanaman hidroponik yang memiliki akar yang kuat, seperti bawang merah, tomat, dan mentimun.

3. Teknik Nutrient Film Technique (NFT)

Teknik NFT menggunakan wadah yang berisi air dan nutrisi, yang mengalir terus-menerus di atas akar tanaman. Sistem yang digunakan berbentuk slanting sehingga air mengalir dan mengalir membentuk film tipis di atas akar tanaman, sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi dan air dengan mudah.

Ingin Mencoba Sistem Hidroponik Tapi Masih Pemula? Terapkan 2 Cara Ini

Teknik NFT sangat cocok untuk tanaman yang memiliki sistem perakaran yang dangkal dan lemah, seperti bayam, kangkung, serta sawi dan selada.

Cara Menanam Di Hidroponik Dari Menyemai Hingga Panen Dengan Sistem DFT

Langkah pertama sebelum memulai menanam hidroponik dengan sistem DFT (Deep Flow Technique) adalah mempersiapkan beberapa peralatan dan bahan berikut:

  • Wadah atau bak untuk menampung air dan nutrisi, bisa berupa drum bekas yang bersih dan tahan air
  • Bibit atau tanaman dengan sistem akar yang dangkal
  • Keranjang bunga atau plastik sebagai wadah tanam yang akan diletakkan di atas wadah air dan nutrisi
  • Air yang disaring dan steril, tidak mengandung unsur logam berat serta pestisida
  • Nutrisi hidroponik yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam

1. Buat Wadah Tanam

Buatlah wadah tanam dengan menggunakan keranjang bunga atau pot plastik kecil dengan lubang udara pada dua sisi dalam pot. Letakkan serbuk arang di bagian dasar keranjang bunga agar mempromosikan pertumbuhan mikroorganisme dari tanah dan mencegah larva masuk kedalam wadah tanam.

Cara Menanam Di Hidroponik Dari Menyemai Hingga Panen Dengan Sistem DFT

2. Tambahkan Nutrisi

Tambahkan nutrisi di dalam wadah atau bak yang akan digunakan untuk menanam hidroponik. Disarankan untuk menggunakan nutrisi dengan konsentrasi yang rendah terlebih dahulu. Tambahkan nutrisi secukupnya untuk mendapatkan konsentrasi PPM yang diinginkan.

3. Tanam Bibit

Siapkan bibit atau tanaman dengan sistem root yang dangkal dan letakkan di atas keranjang bunga atau pot plastik yang sudah disiapkan. Seret akar tanaman kedalam lubang yang ada dan tutup rapat dengan tanah yang sudah diperas agar tidak tenggelam di dalam air.

4. Perawatan Tanaman Hidroponik

Periksa konsentrasi nutrisi pada hidroponik minimal 1 kali sehari. Menambahkan air jika konsentrasi nutrisi terlalu tinggi atau membilas sistem hidroponik jika konsentrasi nutrisi-nya terlalu rendah. Berikan suplai listrik dengan menggunakan pompa air selama 24 jam untuk menjaga level air dan nutrisi agar tetap stabil.

5. Pemeliharaan Tanaman Hidroponik

Anda bisa memeriksa keadaan tanaman minimal 2 kali dalam seminggu untuk mengecek pertumbuhan tanaman itu sendiri, untuk memotong iframed leaf di bagian bawah tanaman yang sudah mulai tua atau tidak sehat supaya tanaman itu terhindar dari bawa penyakit yang mungkin menjangkit.

Dosen FTIP Unpad: Pemanfaatan Botol Bekas untuk Budidaya Sayuran

Pak Totok, seorang dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran memanfaatkan botol bekas untuk budidaya tanaman hidroponik. Dalam budidaya hidroponik, pot bisa digantikan dengan botol bekas dengan beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat tanam. Dengan menggunakan teknik drip, air dan nutrisi akan mengalir dengan lancar pada akar tanaman.

Dosen FTIP Unpad: Pemanfaatan Botol Bekas untuk Budidaya Sayuran

Cara Membuat Kebun Sayur di Pekarangan Rumah yang Mudah dan Sederhana

Kebun sayur di pekarangan rumah bisa menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari. Selain itu membuat kebun sayur juga dapat menjadi hobi yang menyenangkan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat kebun sayur di pekarangan rumah yang mudah dan sederhana:

1. Pilih Lokasi yang Cocok

Pilih lokasi yang cocok untuk ditanam. Pastikan lokasi tersebut memiliki cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhan sayuran, namun tidak terlalu terkena sinar matahari langsung.

2. Buatlah Bedengan Tanam

Bedengan tanam dapat dibuat dengan menggunakan kayu atau bambu sebagai kerangka dan menggunakan kawat sebagai pengikat. Atau bila Anda ingin membuatnya lebih praktis, Anda bisa membeli bedengan yang sudah jadi di toko-toko pertanian.

3. Siapkan Tanah

Siapkan tanah yang cocok dan subur untuk pertumbuhan sayuran. Campurkan pupuk organik dengan tanah agar pertumbuhan sayuran semakin subur dan sehat.

4. Pilih Jenis Sayuran yang Ingin Ditanam

Pilihlah jenis sayuran yang tidak memerlukan perawatan khusus dan mudah tumbuh di tanah yang subur seperti bayam, tomat, cabai, sawi, dan kangkung.

5. Perawatan Kebun Sayur

Periksa kelembapan tanah secara berkala dan siram tanaman secara teratur. Jaga tanaman dari serangan hama dan penyakit dengan cara dipangkas secara berkala dan diberikan pestisida atau insektisida.

6. Panen Sayuran Anda

Tanaman akan siap untuk di panen setelah 2-3 bulan. Panenlah sayuran secara teratur dan hindari membiarkan sayuran terlalu lama di dalam tanah, karena dapat memicu perkecambahan biji.

Contoh Rak Tanaman Sederhana, Paling Baru!

Saat ini, kebun tanaman dalam ruangan semakin diminati oleh masyarakat. Terdapat berbagai macam jenis tanaman yang tepat ditanam dalam ruangan, seperti bunga hias, tanaman obat, hingga tanaman hias mini. Berikut adalah beberapa contoh rak tanaman sederhana yang dapat menjadi inspirasi:

Cara Membuat Kebun Sayur di Pekarangan Rumah yang Mudah dan Sederhana

1. Rak Tanaman dari Kayu Bekas

Rak tanaman dari kayu bekas dapat menjadi perabotan yang unik dan menarik. Hiasan dari macam-macam tanaman Anda menambah suasana rumah yang asri.

2. Rak Tanaman Dalam Botol Bekas

Rak tanaman dalam botol bekas terlihat unik dan tidak memerlukan modal yang cukup banyak.

3. Rak Tanaman dari Keramik atau Batu Bata

Selain menambah estetika ruangan, rak tanaman dari keramik atau batu bata juga dapat menjadi perlindungan bagi tanaman Anda dari hama dan penyakit.

4. Rak Tanaman Dinding

Rak tanaman dinding dapat diposisikan pada dinding yang lebar agar lebih terlihat menarik. Pemilihan warna cat pada dinding juga dapat menambah nilai estetika.

5. Rak Tanaman Gantung

Rak tanaman gantung dapat menjadi pilihan tepat bagi ruangan yang kecil namun ingin menambah sedikit kesegaran.

Conclusion

Hidroponik adalah cara bercocok tanam modern yang bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari. Proses bercocok tanam hidroponik memberikan kemudahan bagi para petani atau pemula yang ingin memiliki kebun sayur namun terbatas oleh lahan. Dalam memberikan hasil panen yang berkualitas, memilih teknik yang tepat dan merawatnya secara teratur sangat diperlukan.

FAQ

1. Apakah hidroponik aman dikonsumsi?

Ya, hidroponik aman dikonsumsi karena proses bercocok tanam hidroponik tidak menggunakan pestisida

2. Apakah hidroponik hanya dapat diterapkan di daerah perkotaan saja?

Tidak, hidroponik dapat diterapkan di semua lokasi, baik itu daerah perkotaan maupun pedesaan.

3. Berapa kali perawatan yang diperlukan dalam hidroponik?

Perawatan yang diperlukan dalam hidroponik minimal 1 kali sehari untuk memeriksa konsentrasi nutrisi pada hidroponik, serta perawatan sebagaimana bercocok tanam pada umumnya seperti menyediakan tambahan air, memotong tanaman, dan memeriksa penyakit pada tanaman.


LihatTutupKomentar